PACITAN_SINARPOS
Wargadusun ketro desa ketro utamanya, sudah beberap tahun mengeluh terkait setiap musim penghujan tiba jalan PU kabupaten yang menghubungkan desa wonosidi – ketro masih jauh dari kata layak.
Aspal jalan dulu yang kini berubah menjadi bebatuan, di tambah kemiringan jalan karena amblas membuat angkutan berat harus ekstra waspada saat melintas.
“Jalan yang juga sebagai penghubung kecamatan tulakan – Tegalombo ini kondisinya rusak parah, dan saat ini kita upayakan perbaikan dengan menambal jalan dengan batu, agar bisa meminimalisir kerusakan jalan yang mayoritas mengalami kemiringan”.Ucap Heru seorang pengusaha lokal ketika di konfirmasi Sinarpos co.id (09-02-2021)
Ia juga menyebut kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif pribadinya sendiri hingga mempekerjakan karyawanya untuk membantu memperbaiki jalan tersebut. Melihat jalan yang rusak semakin parah tetapi dari dinas terkait tidak ada solusi untuk skala prioritas penanganan.
“Kalau hujan, genangan air seperti kolam ikan. Seharusnya dinas terkait cepat tanggap, jangan dibiarkan rusak seperti ini,” pintanya
Ia menambahkan, kegiatan pemeliharaan jalan seperti itu bukan pertama kali, melainkan setiap musim hujan tiba Ia bersama karyawan nya selalu menyisihkan waktu di sela kesibukannya sebagai pembisnis jual beli kayu, untuk memperbaiki jalan dengan dana pribadinya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar Takim (35), menyebut jalan itu sudah lama tidak tersentuh perbaikan sejak ±10 tahun terakhir.
“Kami sebagai masyarakat kecil sangat berharap semoga jalan ini diperbaiki tahun 2021, sebagai mana yang sudah dijanjikan pemerintah daerah dan DPUPR Kabupaten pacitan,” harapnya.
Sementara sampai berita ini di tulis, dari dinas terkait belum bisa di konfirmasi ketika awak media mencoba menghubungi Kepala bidang bina marga kabupaten Pacitan.
(Son/yud)